Tuesday, February 19, 2013


Kyai Fattah Malang “Mastur fil ardhi masyhur fissama'”

Kyai Fattah asli kelahiran Malang, tepatnya di daerah Mbetek, Jl. Panjaitan. Abahnya, Kyai Daim Tjitronegoro juga asli Malang. Tidak ada data yang pasti kapan persisnya Kyai Fattah lahir. Ketika wafat tahun 2006, usia Kyai Fattah menurut salah satu putranya, Gus Luqman sekitar 104 tahun.

Sejak kecil Kyai Fattah sudah diajari agama secara ketat oleh abahnya. Bukan hanya diajari ngaji biasa, tapi sudah dididik riyadhah/tirakat, utamanya puasa dan dzikir. Kyai Fattah tipikal anak yang sangat manut kepada perintah orang tuanya. Kalau diperintah sesuatu, misalnya shalat atau dzikir tidak pernah menolak dan banyak bertanya, ini fadhilah apa, itu fadhilahnya apa. Kebiasaan riyadhah sejak kecil ini telah mendarah daging dalam diri Kyai Fattah sampai akhir hayatnya.

Kyai Fattah tidak mengaji secara formal di sebuah pesantren. Namun Beliau ngaji keliling dari ulama yang satu ke ulama yang lain. Tidak hanya ngaji syariat, tapi juga ngaji ke beberapa ulama yang bisa menunjukkan hakikat ajaran Allah. Mujahadahnya dalam ngaji dan riyadhah, mengantarkan beliau mendapat ilmu ladunni. Meski tidak belajar membaca kitab, tapi Beliau bisa menerangkan isi kitab itu. Meski tidak belajar menulis arab, Beliau bisa menulis, bahkan banyak catatan-catatan beliau yang kini disimpan salah satu putranya.

Kyai Fattah juga diberi keistimewaan bisa pergi ke tempat jauh dalam waktu sekejap. Ketika ditanya oleh putranya, beliau menjelaskan bumi dilipat oleh Allah Swt. Dan tidak ada yang mustahil bagi Allah. Ibarat bola dunia yang diskalakan menjadi kecil.

Suatu ketika pagi hari Kyai Fattah tahu-tahu nangis, lalu beliau mengatakan: "Nak, temanku ada yang meninggal".

"Siapa bah", tanya sang anak.

"Kyai Hamid Pasuruan", jawab Kyai Fattah padahal saat itu tidak ada yang memberi tahu atau informasi dari siapapun.

Kemudian Kyai Fattah berangkat ke Pasuruan ditemani putranya, Gus Bisri. Sesampainya di sana, beliau melihat beberapa ulama kok ada yang guyonan. Ayo Bis kita keluar saja, wong ada wali meninggal kok masih sempat guyonan. Setelah merasa cukup hormat jenazah Kyai Hamid dari kejauhan, mereka pulang kembali ke Malang.


sumber :
http://mediaummat.co.id/kyai-abdullah-a-fattah-mbetek-malang/
https://www.facebook.com/photo.php?fbid=411882175569127&set=a.356613851095960.85503.347695735321105&type=1&relevant_count=1

No comments:

Post a Comment