Tuesday, February 19, 2013


Kyai Fattah Malang “Mastur fil ardhi masyhur fissama'”

Kyai Fattah asli kelahiran Malang, tepatnya di daerah Mbetek, Jl. Panjaitan. Abahnya, Kyai Daim Tjitronegoro juga asli Malang. Tidak ada data yang pasti kapan persisnya Kyai Fattah lahir. Ketika wafat tahun 2006, usia Kyai Fattah menurut salah satu putranya, Gus Luqman sekitar 104 tahun.

Sejak kecil Kyai Fattah sudah diajari agama secara ketat oleh abahnya. Bukan hanya diajari ngaji biasa, tapi sudah dididik riyadhah/tirakat, utamanya puasa dan dzikir. Kyai Fattah tipikal anak yang sangat manut kepada perintah orang tuanya. Kalau diperintah sesuatu, misalnya shalat atau dzikir tidak pernah menolak dan banyak bertanya, ini fadhilah apa, itu fadhilahnya apa. Kebiasaan riyadhah sejak kecil ini telah mendarah daging dalam diri Kyai Fattah sampai akhir hayatnya.

Kyai Fattah tidak mengaji secara formal di sebuah pesantren. Namun Beliau ngaji keliling dari ulama yang satu ke ulama yang lain. Tidak hanya ngaji syariat, tapi juga ngaji ke beberapa ulama yang bisa menunjukkan hakikat ajaran Allah. Mujahadahnya dalam ngaji dan riyadhah, mengantarkan beliau mendapat ilmu ladunni. Meski tidak belajar membaca kitab, tapi Beliau bisa menerangkan isi kitab itu. Meski tidak belajar menulis arab, Beliau bisa menulis, bahkan banyak catatan-catatan beliau yang kini disimpan salah satu putranya.

Kyai Fattah juga diberi keistimewaan bisa pergi ke tempat jauh dalam waktu sekejap. Ketika ditanya oleh putranya, beliau menjelaskan bumi dilipat oleh Allah Swt. Dan tidak ada yang mustahil bagi Allah. Ibarat bola dunia yang diskalakan menjadi kecil.

Suatu ketika pagi hari Kyai Fattah tahu-tahu nangis, lalu beliau mengatakan: "Nak, temanku ada yang meninggal".

"Siapa bah", tanya sang anak.

"Kyai Hamid Pasuruan", jawab Kyai Fattah padahal saat itu tidak ada yang memberi tahu atau informasi dari siapapun.

Kemudian Kyai Fattah berangkat ke Pasuruan ditemani putranya, Gus Bisri. Sesampainya di sana, beliau melihat beberapa ulama kok ada yang guyonan. Ayo Bis kita keluar saja, wong ada wali meninggal kok masih sempat guyonan. Setelah merasa cukup hormat jenazah Kyai Hamid dari kejauhan, mereka pulang kembali ke Malang.


sumber :
http://mediaummat.co.id/kyai-abdullah-a-fattah-mbetek-malang/
https://www.facebook.com/photo.php?fbid=411882175569127&set=a.356613851095960.85503.347695735321105&type=1&relevant_count=1

Thursday, February 7, 2013

Mutiara Kalam Habib Umar bin Hafidz



اَمَْلئ قَلْبَكَ بِمَحَبَّةِ إِخْواَنِكَ يَنْجَبِرْ وَنُقْصاَنُكَ يَرْتَفِعْ عِنْدَاللهِ شأْنَكَ
Penuhilah hatimu dengan kecintaan terhadap saudaramu niscaya akan menyempurnakan kekuranganmu dan 
mengangkat derajatmu di sisi Allah.


مَنْ كاَنَ أَعْرَفْ كاَنَ أَخْوَف
Barangsiapa semakin mengenal kepada Allah niscaya akan semakin takut.


مَنْ لَمْ يُجاَلِسْ مُفْلِحُ كَيْفَ يُفْلِحُ ومَنْ جاَلَسَ مُفْلِحُ كَيْفَ لاَ يُفْلِحُ
Barangsiapa yang tidak mau duduk dengan orang beruntung, bagaimana mungkin ia akan beruntung. Barangsiapa yang duduk dengan orang beruntung bagaimana mungkin ia tidak akan beruntung.


مَنْ كاَنَ سَيَلْقَى فِيْ الْمَوْتِ الْحَبِيْبَ فَالْمَوْتُ عِيْداً لَهُ
Barangsiapa menjadikan kematiannya sebagai pertemuan dengan Sang Kekasih (Allah), maka kematian adalah hari raya baginya.


مَنْ صَدَّقَ باِلرِّساَلَةِ خَدَمَهاَ
مَنْ صَدَّقَ باِلرِّساَلَةِ تَحَمَّلْ مِنْ أَجْلِهاَ
مَنْ صَدَّقَ باِلرِّساَلَةِ بَدَّلَ ماَلَهُ وَ نَفْسَهُ مِنْ شأْنِهاَ
Barangsiapa percaya pada Risalah (terutusnya Rasulullah), maka ia akan mengabdi padanya. Dan barangsiapa percaya pada Risalah, maka ia akan menanggung (sabar) karenanya. Dan barangsiapa yang membenarkan risalah, maka ia akan mengorbankan jiwa dan hartanya untuknya.

كُلُّ واَحِدٍ قُرْبُهُ فِيْ الْقِياَمَةِ مِنَ الأَ نْبِياَءِ عَلَى قَدْرِ إِهْتِماَمِهِ بِهَذِهِ الدَّعْوَةِ
Kedekatan seseorang dengan para Nabi di hari kiamat menurut kadar perhatiannya terhadap dakwah ini. 

ماَ أَعْجَبَ الأَرْضُ كُلُّهاَ عِبْرَةٌ لاَ أَظُنَّ يُوْجَدُ عَلَى ظَهْرِ الأَرْضِ إِلاَّ شِبْراً وَلِلْعاَقِلِ فِيْهِ عِبْرَةٌ إِذاَ اعْتُبَرَ
Betapa anehnya bumi, semuanya adalah pelajaran. Kukira tidak ada sejengkal tanah di muka bumi kecuali di situ ada ‘ibrah (pelajaran) bagi orang yang berakal apabila mau mempelajarinya.

خَيْرُ النَّفْسِ مُخاَلَفَتُهاَوَ شَرُّ النَّفْسِ طاَعَتُهاَ
Sebaik-baik nafsu adalah yang dilawan dan seburuk-buruk nafsu adalah yang diikuti.

مِنْ دُوْنِ قَهْرِ النُّفُوْسِ ماَيَصِلُ الإِنْساَنُ إِلَى رَبِّهِ قَطٌّ قَطٌّ قَطٌّ وَالْقَرْبُ مِنَ اللهِ عَلَى قَدْرِ تَصْفِيَةِ النُّفُوْسِ
Tanpa menahan hawa nafsu maka manusia tidak akan sampai pada Tuhannya sama sekali dan kedekatan manusia terhadap Allah menurut kadar pembersihan jiwanya.

إِذاَ انْفُتِحَتِ الْقُلُوْبُ حَصَلَ الْمَطْلُوْبَ
Jikalau sebuah hati telah terbuka, maka akan mendapatkan apa yang diinginkan.

مَنْ كاَنَ لَهُ بِحاَرٌ مِنَ الْعِلْمِ ثُمَّ وَقَعَتْ قِطْرَةٌ مِنَ الْهَوَى لَفَسَدَتْ
Barangsiapa yang mempunyai samudra ilmu kemudian kejatuhan setetes hawa nafsu, maka hawa nafsu itu akan merusak samudra tersebut.

لَحْظَةٌ مِنْ لَحَظَاتِ الْخِدْمَةِ خَيْرٌ مِنْ رُؤْيَةِ الْعَرْشِ وَ ماَ فِيْهِ أَلْفَ مَرَّةٍ
Sesaat dari saat-saat khidmat (pengabdian), lebih baik daripada melihat ‘Arsy dan seisinya seribu kali.

الإِ نْطِواَءُ فِيْ الشَّيْخِ مُقَدِّمَةٌ لِلْإِ نْطِواَءِ فِيْ رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
وَالْإِ نْطِواَءُ فِيْ الرَّسُوْلِ مُقَدِّمَةٌ لِلْفَناَءِ فِي اللهِ
Menyatunya seorang murid dengan gurunya merupakan permulaan di dalam menyatunya dengan Rasulullah Saw. Sedangkan menyatunya dengan Rasulullah Saw. merupakan permulaan untuk fana’ pada Allah (lupa selain Allah).

لَمْ يَزَلِ النَّا سُ فِي كُلِّ وَقْتٍ ماَ بَيْنَ صِنْفَيْنِ : صِنْفُ سِيمَاهُمْ فِي وُجُوهِهِمْ مِنْ أَثَرِ السُّجُودِ وَصِنْفُ سِيمَاهُمْ فِي وُجُوهِهِمْ مِنْ أَثَرِ الْجُحُوْدِ
Manusia di setiap waktu senantiasa terdiri dari dua golongan, golongan yang di wajahnya terdapat tanda-tanda dari bekas sujud dan golongan yang di wajahnya terdapat tanda-tanda dari bekas keingkaran.

مَنْ طَلَبَ غاَلِى باِلْبَدْلِ لاَ يُباَلِيْ
Barangsiapa yang menuntut keluhuran, maka tidak akan peduli terhadap pengorbanan.

إِنَّ لِلسَّجُودِ حَقِيْقَةٌ إِذاَ ناَزَلَتْ أَنْواَرُهاَ قَلْبَ الْعَبْدِ ظَلَّ الْقَلْبِ ساَجِداً أَبَداً فَلاَ يَرْفَعُ عَنِ السُّجُودِ
Sesungguhnya di dalam sujud terdapat hakikat yang apabila cahanya turun pada hati seorang hamba, maka hati tersebut akan sujud selama-lamanya dan tidak akan mengangkat dari sujudnya.

قاَلَ فِيْ شَأْنِ دَعْوَةٍ : الواَجِبُ أَنْ نَكُوْنَ كُلَّناَ دَعاَةً وَلَيْسَ بِواَجِبٍ أَنْ نَكُوْنَ قُضاَةً أَوْ مُفْتِيَيْنِ ( قُلْ هَذِهِ سَبِيلِي أَدْعُو إِلَى اللَّهِ عَلَى بَصِيرَةٍ أَنَا وَمَنِ اتَّبَعَنِي ) فَهَلْ نَحْنُ تَبِعْناَهُ أَوْ ماَ تَبِعْناَهُ ؟ فاَلدَّعْوَةُ مَعْناَهاَ : نَقْلُ النَّاسِ مِنَ الشَّرِّ إِلَى الْخَيْرِ وَ مِنَ الْغَفْلَةِ إِلَى الذِّ كْرِ وَ مِنَ الإِدْباَرِ إِلَى الإِقْباَلِ وَ مِنَ الصِّفَاتِ الذَّمِيْمَةِ   إِلَى الصِّفَاتِ الصاَّ لِحاَتِ
Beliau berkata tentang dakwah, “Yang wajib bagi kita yaitu harus menjadi da’i dan tidak harus menjadi qadhi atau mufti. “Katakanlah wahai Muhammad Saw.: “Inilah jalanku, aku mengajak kepada Allah dengan hujjah yang jelas; aku dan pengikutku).” Apakah kita ikut padanya (Rasulullah) atau tidak ikut padanya? Arti dakwah adalah memindahkan manusia dari kejelekan menuju kebaikan, dari kelalaian menuju ingat kepada Allah, dan dari keberpalingan kembali menuju kepada Allah, dan dari sifat yang buruk menuju sifat yang baik. 

الشَّيْطاَنُ يَتَفَقَّدُ أَصْحاَبَهُ وَ الرَّ حْمَنُ يَرْعَى أَحْباَبَهُ
Syetan itu mencari sahabat-sahabatnya dan Allah menjaga kekasih-kekasihNya.

كُلُّماَ عَظُمَتِ الْعِباَداَتِ خَفَّتِ الْعاَداَتُ وَ كُلُّماَ عَظُمَتِ الْعِباَدَةُ فِي الْقَلبِ خَرَجَتْ عَظَمَةُ الْعاَدَةِ
Apabila ibadah agung bagi seseorang maka ringanlah adat (kebiasaan) baginya dan apabila semakin agung nilai ibadah dalam hati seseorang maka akan keluarlah keagungan adat darinya.

إِذاَ صَحَّ الْخُرُوْجُ حَصَلَ بِهِ الْعُرُوْجُ
Bila benar keluarnya seseorang (di dalam berdakwah), maka ia akan naik ke derajat yang tinggi.

أَخْرِجْ خَوْفَ الْخلْقِ مِنْ قَلبِكَ تَشْتَرِحْ بِخَوْفِ الْخلْقِ
وَ أَخْرِجْ رَجاَءَ الْخلْقِ مِنْ قَلبِكَ تَسْتَلِدَّ بِرَجاَءِ الْخلْقِ
Keluarkanlah rasa takut pada makhluk dari hatimu maka engkau akan tenang dengan rasa takut pada Khaliq (Pencipta). Dan keluarkanlah berharap pada makhluk dari hatimu maka engkau akan merasakan kenikmatan dengan berharap pada Sang Khaliq.

كَثْرَةُ الصَّفاَ طِ وَ كَثْرَةُ الْمِزاَحِ عَلاَمَةُ خُلُوِّ الْقَلبِ عَنْ تَعْظِيْمِ اللهِ تَعاَلَى وَ عَلاَمَةُ ضَعْفِ الإِيْماَنِ
Banyak bergurau dan bercanda merupakan pertanda sepinya hati dari mengagungkan Allah dan tanda dari lemahnya iman.

حَقِيْقَةُ التَّوْحِيْدِ قِراَءَةُ الْقُرْآنِ باِلتَّدَبُّرِ وَقِياَمُ اللَّيْلِ
Hakikat tauhid adalah membaca al-Qur’an dengan merenungi artinya dan bangun malam.

مَـا ارْ تَقَى اِلَى اْلقِمَّـةِ اِلاَّ بالْهِمَّـةِ
Tidak akan naik pada derajat yang tinggi kecuali dengan himmah (cita-cita yang kuat).
مَنِ اهْـتَمَّ بِالْوَقْتِ يَسْـلَمْ مِنَ الْمَقْتِ
Barangsiapa memperhatikan waktu, maka ia akan selamat dari murka Allah.

سَبَبٌ مِنْ أسْبَابِ نُزُوْلِ الْبَلاَءِ وَ الْمَصَائِبِ قِلَّةُ الْبُكَائِيْنَ فِى جَوْفِ اللَّيْلِ
Salah satu dari penyebab turunnya bencana dan musibah adalah sedikitnya orang yang menangis di tengah malam.

أهْلُ اْلإتِّصَالِ مَعَ اللهِ اَمَْلَئَ اللهُ قُلُوْبَهُمْ بِالرَّحْمَةِ فِى كُلِّ لَحْـظَةٍ
Orang yang selalu mempunyai hubungan dengan Allah, Allah akan memenuhi hatinya dengan rahmat di 

Himpunan Ulama Malaysia Thailand


MAJLIS MAULIDUR RASUL 1434
 DAN
 HIMPUNAN ULAMA THURATH / PONDOK MALAYSIA THAILAND 



Berkaitan Majlis Himpunan Ulama Thurath Malaysia Thailand
Akan diadakan pada 7-9 Feb 2013
Di Pondok Tuan Guru Hj Yahya Kampung Telok, Bukit Pinang , Alor Setar
akan dihadiri ratusan ulama Pondok seluruh Thailand dan Malaysia
Antara acara yang bakal diadakan adalah pembacaan kitab Thurath dari tokoh ulama Thailand dan Malaysia
3 Hari 3 malam bersama ulama hayati majlis ilmu dan dalami kitab Thurath
Malam kemuncak sambutan adalah pada 9.2.2013 bermula dari maghrib hingga jam 12 malam .

Dianjurkan oleh
Ustaz Tarmizi ( Kufiyah Al Barakah ) dengan kerjasama Buraq Oil
dengan bantuan dari Persatuan Pelajar Pondok Tauhid Kedah (PPPT) , HESA , Ummah Berselawat

Mengapa majlis besar ini diadakan di Pondok Pak Ya Telok , Bukit Pinang ?
Ramai orang persoalkan maka sebagai Tim Pengarah saya jawab bagi pihak Ust Tarmizi
1. Majlis ini adalah cetusan ilham Ust Tarmizi yang ingin menjemput ramai guru beliau dari selatan Thai , maka sebagai murid maka adalah hak ust Tarmizi sebagai pengarah program memilih pondok beliau sebagain tempat program .
2. Kerana Ust Tarmizi hendak menghidupkan semula Pondok Datuk beliau ( Tuan Guru Hj Yahya ) moga dengan majlis ini Pondok Beliau akan hidup kembali selepas kewafatan datuk beliau .
3. Ustaz Tarmizi sebagai pengarah berkata biar program kali ini di Pondok ana InsyAllah lepas ini apabila berjaya majlis ini kita akan aturkan program seperti ini di Stadium itu jaminan Ust Tarmizi Al Barakah .

Tujuan / Matlamat Program Himpunan Ulama Malaysia Thailand
1 . Merayakan Maulidur Rasul SAW
2 . Meraikan ulama Pondok Malaysia Thailand
3 . Merapatkan hubungan masyarakat dengan ulama
4. Meyakinkan masyarakat sistem pondok masih perlu dipertahankan lagi di masa sekarang
5 . Mempertahankan dan memperkuatkan Ahli Sunnah
4. Merapatkan silaturahim antara ulama pondok .

Sasaran Program :
Seluruh masyarakat yang cinta ilmu dan ulama

Atucara Majlis
TENTATIF PROGRAM

Tarikh 26 Rabiulawal 1434H/07 Feb 2013M
10.30pagi
• Alunan Marhaban

02.12petang
• Pengajian Kitab
Kitab :’ Pelita Penuntut’
Oleh : Baba Abdul Aziz

05.15petang
• Bicara Ulama : ‘Sejarah Pondok Nusantara’
Oleh : Baba Ismail Bin Che Semit
(Pakar Sejarah Pattani)

07.50malam
• Kulliyyah Maghrib
Oleh : Baba Mat Bermin

09.15malam
• Forum Perdana :
Tajuk : ‘ Rasulullah Sebagai Ikon Sepanjang Zaman’
Moderator :
Syeikh Abdullah Awang Sa
(Ketua Penolong Pengarah, Jabatan Hal Ehwal Islam Kedah (Bahagian Dakwah)
Penceramah:
Ustaz Haslin Baharin
(Pendakwah Bebas)
Syeikh Ismail Hashim
(Penolong Pengarah Bahagian Dakwah, YADIM)
Ustaz Sobri Arshad
(Mudir Maahad Ad-Da’wah Al Islamiyyah, Padang Menora)

Tarikh 27 Rabiulawal 1434H 8 Februari 2013M
07.00pagi
• Kuliyyah Subuh
Oleh : Baba Mat Bermin

08.30pagi
• Bicara Ilmiah
Oleh : Baba Ismail Sepanjang

10.30pagi
• Pengajian Kitab (Sambungan)
Kitab :’ Pelita Penuntut’
Oleh : Baba Karim

02.30petang
• Pengajian Kitab (Sambungan)
Kitab :’ Pelita Penuntut’
Oleh : Baba Abdul Rahman

05.00petang
• Bicara Ulama Antarabangsa
Tajuk :
Rasulullah : Qudwatul Mahabati Li ‘Alamin
(Rasullullah Simbol Kasih Sayang Sejagat)
Oleh : Syeikh Ali (London)
Penterjemah : Ustaz Helmi

07.50malam
• Tazkirah : Ust Khairul

09.15malam
• Bicara Ulama Turath
‘Mampukah Sistem Pondok Dipertahankan’
Moderator :
Ustaz Marzuki
Ahli Panel :
Tuan Guru Rauf (Pondok Tampin)
Tuan Guru Zulkifli (Pondok Melaka)
Baba Abd Rahman (Pondok Pattani)

Tarikh 28 Rabiulawal 1434H 9 Februari 2013 M

07.00pagi
• Kuliyyah Subuh
Oleh : Ust Li Pasir Putih

09.00pagi
• Pengajian Kitab (Sambungan)
Kitab :’ Pelita Penuntut’
Oleh : Baba Ahmad Nawawi

10.45pagi
• Pengajian Kitab (Sambungan)
Kitab :’ Pelita Penuntut’
Oleh : Baba Karim Dala

02.15petang
• Pengajian Kitab (Sambungan)
Kitab :’ Pelita Penuntut’
Oleh : Baba Lah Chenak

05.15petang
• Anak Muda Bersama Imam Muda Azhar
Anak Muda Menyintai Ulama

08.00malam
• Tahlil Perdana Khas Untuk Almarhum Tuan Guru Haji Yahya Mat Saman
(Pengasas Pondok Pak Ya Teluk)

09.15malam

• Wasiat Ulama/ Kemuncak Majlis 

Ulama’ : ‘Pewaris Kesinambungan Perjuangan Rasulullah’
Oleh : Semua Tuan Guru Malaysia dan Pattani

SEBARANG MAKLUMAT hubungi : Ust Tarmizi Pengarah Program  012 5044189
Sebarang sumbangan untuk jamuan makanan tetamu masih diperlukan .

Sebarang maklumat ikuti 

PAGE HIMPUNAN ULAMA MALAYSIA THAILAND di :
http://www.facebook.com/humt2013?ref=hl

Ikuti Facebook 
Ummah Berselawat , Hesa , Persatuan Pelajar Pondok Tauhid , Raif Rani , 
Helmi Assyafie , Mazlan Jamalludin , Ahmad Rafa'e 

Ikuti Blogger 
Pondok Tauhid / Cahaya Kehidupan Tauhid 
dan Persatuan Pelajar Pondok Tauhid - Kedah 

Plan Lokasi Pondok Tuan Guru Hj Yahya Bukit Pinang , Alor Setar Kedah 



Habib Ali Al Jufri



اللَّهُــــــــمّے صَــــــلٌ و سَلّـــــمّے علَےَ سيدنا مُحمَّــــــــدْ وعلــــــــى اّلـــــــه و صـحبه و سَلّـــــمّ
Nama beliau adalah Habib Ali Zain Al- Abidin Al-Jufri.Habib Ali Al-Jufri lahir di kota Jeddah, Arab Saudi, menjelang fajar, pada hari Jum’at 16 April 1971 ( 20 Shafar 1391 H). Ayahnya adalah Habib Abdurrahman bin Ali bin Muhammad bin Alwi Al-Jufri, sedangkan ibundanya Syarifah Marumah binti Hasan bin Alwi binti Hasan bin Alwi bin Ali Al-Jufri.Menimba ilmu dari para tokoh besar. Habib Abdul Qadir bin Ahmad Assegaf adalah salah seorang guru utamanya. Kepadanya ia membaca dan mendengarkan pembacaan kitab Shahih Al-Bukhari dan Shahih Muslim, Tajrid Al-Bukhari, Ihya’ Ulumiddin, dan kitab-kitab penting lainnya. Cukup lama Habib Ali belajar kepadanya, sejak usia 10 tahun hingga berusia 21 tahun.juga berguru kepada Habib Ahmad Masyhur bin Thaha Al-Haddad, ulama terkemuka dan penulis karya-karya terkenal. Di antara kitab yang dibacanya kepadanya adalah Idhah Asrar `Ulum Al-Muqarrabin. Sayyid Muhammad bin Alwi Al-Maliki juga salah seorang gurunya. Kepadanya ia mempelajari kitab-kitab musthalah hadits, ushul, dan sirah. Sedangkan kepada Habib Hamid bin Alwi bin Thahir Al-Haddad, ia membaca Al-Mukhtashar Al-Lathif dan Bidayah Al-Hidayah.Ia pun selama lebih dari empat tahun menimba ilmu kepada Habib Abu Bakar Al-`Adni bin Ali Al-Masyhur, dengan membaca dan mendengarkan kitab Sunan Ibnu Majah, Ar-Risalah Al-Jami`ah, Bidayah Al-Hidayah, Al-Muqaddimah Al-Hadhramiyyah, Tafsir Al-Jalalain, Tanwir Al-Aghlas, Lathaif Al-Isyarat, Tafsir Ayat Al-Ahkam dan Tafsir Al-Baghawi.

Beliau adalah Pengasas dan Ketua Pengarah Yayasan Tabah disamping menjadi Timbalan Dekan Pusat Pengajian Islam Dar Al-Mustafa di Tarim. Beliau telah memperolehi pendidikan pengajian Tradisi Islam di Tarim, Hadramawt, sebuah pusat pengajian Islam yang terkenal dengan sistem pendidikan dan pengajian Tradisi Islam. Selain di Tarim beliau juga mempelajari ilmu Tradisi Islam di Mesir dengan Profesor Dr Omar Hashim (Mantan Rektor Al-Azhar), Al-Allamah Syeikh Mutawalli Sya’rawi, Al-Allamah Syeikh Mohammad Zaki Ibrahim (Ahli Majlis Auqaf Mesir), di Mekkah dengan Al-Allamah Al-Marhum Sayyid Muhammad Alwi Al-Maliki, di Madinah dengan Al-Muhaddis Habib Zain Bin Ibrahim Bensemaith dan di Jeddah dengan Al-Allamah Habib Abdul Qadir Saqqaf dan ramai lagi ulama-ulama bidangn Tradisi Islam. Sebagai seorang tokoh ulama pendakwah Ahlu Sunnah wal Jamaah beliau telah menyampaikan kuliyyah di pelbagai negara Islam dan juga di Eropah dan Amerika Syarikat.
Pada tahun 1412 H (1991 M) Habib Ali mengikuti kuliah di Fakulti Dirasat Islamiyyah Universiti Shan`a,Yaman,hingga tahun 1414 H (1993M).Kemudian ia menetap di Tarim, Hadhramaut. Di sini ia belajar dan juga mendampingi Habib Umar bin Muhammad Bin Hafidz sejak tahun 1993 hingga 2003. Kepadanya, Habib Ali membaca dan menghadiri pembacaan kitab-kitab Shahih Al-Bukhari, Ihya’ Ulumiddin, Adab Suluk Al-Murid, Risalah Al-Mu`awanah, Minhaj Al-`Abidin, Al-`Iqd An-Nabawi, Ar-Risalah Al-Qusyairiyyah, Al-Hikam, dan sebagainya

My Video Gallery